Peresmian Cek Kesehatan Gratis di Sekolah, Komitmen Presiden Prabowo Wujudkan SDM Unggul

oleh -3 Dilihat
oleh
banner 468x60

Oleh : Umar Adisusanto)*

Program Cek Kesehatan Gratis di Sekolah adalah langkah konkret yang mencerminkan kehadiran negara dalam menjaga masa depan generasi muda. Melalui kebijakan ini, pemerintah memastikan bahwa kesehatan anak-anak Indonesia diperiksa sejak dini, sekaligus membangun budaya hidup sehat sejak usia sekolah.

banner 336x280

Diluncurkan serentak pada Senin, 4 Agustus 2025, di 12 sekolah dan madrasah yang tersebar di berbagai daerah, program ini menjadi bagian integral dari visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam membentuk sumber daya manusia Indonesia yang unggul, sehat, dan tangguh. Dalam pelaksanaan perdananya, Menteri Agama Nasaruddin Umar turut meninjau langsung jalannya pemeriksaan di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Kedoya, Jakarta Barat. Ia menilai bahwa program ini bukan sebatas wacana politik, melainkan realisasi nyata dari komitmen presiden kepada rakyat. Menurutnya, kehadiran negara dalam bentuk layanan medis gratis di lingkungan sekolah telah memberikan dampak yang langsung dirasakan masyarakat, khususnya peserta didik.

Nasaruddin juga menekankan bahwa selama ini, banyak orang tua yang terlalu fokus pada pencapaian akademik anak, namun melupakan pentingnya asupan gizi dan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Melalui CKG Sekolah, pemerintah menjembatani kesenjangan tersebut. Anak-anak yang ditemukan memiliki indikasi penyakit langsung dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat, baik rumah sakit maupun puskesmas. Dengan begitu, penyakit yang sebelumnya tak terdeteksi dapat segera ditangani sebelum berkembang menjadi masalah serius. Program ini menyentuh aspek paling mendasar dalam pembangunan manusia: memastikan generasi muda tumbuh sehat, kuat, dan produktif.

Program CKG Sekolah merupakan kelanjutan dari inisiatif nasional Cek Kesehatan Gratis yang telah digulirkan sejak 10 Februari 2025. Hingga awal Agustus ini, lebih dari 16 juta penduduk telah memanfaatkan layanan ini. Target ambisius pemerintah adalah menjangkau seluruh populasi Indonesia sebanyak 281 juta jiwa, dengan 53,8 juta di antaranya adalah siswa dari 282 ribu satuan pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA, Madrasah, hingga Sekolah Rakyat. Ini adalah upaya yang sangat besar, memerlukan koordinasi lintas sektor, dan menunjukkan kesungguhan pemerintah dalam mewujudkan pemerataan layanan dasar bagi seluruh rakyat, tanpa terkecuali.

Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, menjelaskan bahwa CKG Sekolah adalah investasi jangka panjang dalam sektor kesehatan anak dan remaja. Ia menyebut program ini sebagai bagian dari pendekatan promotif dan preventif dalam sistem kesehatan nasional, yang bertujuan mengurangi beban biaya kesehatan dalam jangka panjang. Bagi Adita, pemeriksaan kesehatan rutin di sekolah-sekolah merupakan strategi efektif dalam menciptakan generasi unggul yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga sehat secara fisik dan mental.

Pandangan yang sama juga disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan. Ia menegaskan bahwa program Cek Kesehatan Gratis adalah salah satu kebijakan strategis Presiden Prabowo dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia agar mampu bersaing di tingkat global. Menurutnya, pembangunan manusia tidak dapat dilepaskan dari aspek kesehatan. Tanpa tubuh yang sehat, kualitas pendidikan dan produktivitas kerja juga akan terhambat. Karena itu, ia mengapresiasi program ini sebagai fondasi penting bagi pembangunan nasional yang berkelanjutan.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa CKG Sekolah memiliki dampak jangka panjang yang sangat signifikan. Selain berperan dalam mencegah stunting dan penyakit kronis, program ini juga menjadi penggerak utama dalam membentuk kesadaran masyarakat terhadap pentingnya hidup sehat. Ia menyebut bahwa hadirnya layanan medis gratis di sekolah-sekolah merupakan wujud negara yang benar-benar peduli, bahkan sampai ke pelosok desa. Budi juga mengingatkan pentingnya kesiapan fasilitas kesehatan, seperti Puskesmas dan Posyandu, dalam mendukung program ini. Ia menekankan bahwa pelayanan harus diberikan secara optimal sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, agar tidak ada warga, khususnya siswa, yang terlewatkan dari layanan penting ini.

Hingga Juli 2025, lebih dari 15 juta warga telah terlayani oleh program Cek Kesehatan Gratis, dan pemerintah menargetkan angka ini naik menjadi 60 juta pada akhir tahun. Angka ini mencerminkan antusiasme masyarakat sekaligus keberhasilan pemerintah dalam membangun kepercayaan publik terhadap sistem pelayanan kesehatan nasional.

Namun, kesuksesan program ini juga ditentukan oleh stabilitas keamanan dan kelancaran logistik. Karena itu, Budi Gunawan meminta keterlibatan aparat keamanan seperti Polri dan TNI dalam mendukung mobilisasi tenaga medis, terutama di wilayah-wilayah terpencil. Ia menilai bahwa program besar seperti ini membutuhkan kolaborasi antarinstansi secara sinergis. Tanpa dukungan keamanan dan distribusi logistik yang lancar, program dapat mengalami hambatan di lapangan.

Masyarakat Indonesia tentu harus menyambut program ini dengan antusias dan tanggung jawab. Sekolah, orang tua, dan komunitas lokal perlu membangun kesadaran bersama akan pentingnya menjaga kesehatan sebagai bagian dari pembangunan karakter anak-anak. Pemeriksaan kesehatan bukan hanya aktivitas sesaat, tetapi harus menjadi budaya yang melekat dalam kehidupan sehari-hari, dimulai sejak di bangku sekolah.

Langkah pemerintah meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis di Sekolah merupakan terobosan berani dan progresif dalam memperkuat pondasi SDM Indonesia. Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, program ini menjadi bukti bahwa Presiden Prabowo Subianto dan seluruh jajaran kabinetnya benar-benar hadir untuk rakyat, memberikan perhatian pada sektor-sektor esensial yang menjadi penentu masa depan bangsa. Karena itu, apresiasi tinggi layak diberikan kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras mewujudkan CKG Sekolah sebagai program unggulan dalam pembangunan manusia Indonesia yang sehat dan unggul.

)* Penulis adalah kontributor Lingkar Khatulistiwa Institute

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.