Pemerintah Resmi Cabut IUP tambang, Masyarakat Wajib Waspadai Hoaks

oleh -3 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jakarta – Di tengah derasnya arus informasi digital, masyarakat Indonesia dituntut semakin cerdas dalam memilah dan menyikapi konten yang beredar, khususnya terkait isu-isu strategis seperti lingkungan dan tambang di Raja Ampat. Pemerintah telah menunjukkan keberpihakan yang jelas terhadap pelestarian lingkungan dengan mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) empat perusahaan di pulau-pulau kecil Raja Ampat. Namun, upaya ini justru dibayang-bayangi oleh penyebaran hoaks yang menyesatkan masyarakat.

Salah satu unggahan di platform X oleh akun “@ilhampid” menayangkan video yang seolah menggambarkan kehancuran ekologis akibat tambang dari Sabang hingga Merauke. Video ini mencantumkan visual kerusakan yang dikaitkan dengan Pulau Piaynemo di Raja Ampat. Namun, hasil penelusuran Tim MAFINDO menggunakan alat verifikasi digital InVID WeVerify membuktikan bahwa gambar tersebut berasal dari tambang ilegal di Sulawesi Utara. Fakta ini mengonfirmasi bahwa unggahan tersebut merupakan false context, atau penyebaran konten dengan konteks yang salah.

banner 336x280

Di tengah polemik ini, pemerintah bersikap tegas. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membantah narasi kerusakan lingkungan di Piaynemo. Dalam pernyataannya, Bahlil menyebut bahwa foto yang beredar telah direkayasa dan diberi stempel hoaks.

“Jadi mohon kepada saudara saya sebangsa dan setanah air, mohon dalam menyikapi berbagai informasi kita juga harus hati-hati, kita harus bijak. Bisa membedakan mana yang sesungguhnya, mana yang tidak benar,” tegas Bahlil.

Ia juga menjelaskan bahwa Piaynemo adalah geopark Raja Ampat yang dijaga kelestariannya, dan tidak seperti yang digambarkan dalam video viral tersebut.

Mendukung langkah Bahlil, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa keputusan pencabutan IUP oleh pemerintah merupakan instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto. Perusahaan yang dicabut izinnya adalah PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa, dan PT Kawei Sejahtera Mining.

“Atas petunjuk Bapak Presiden, beliau memutuskan pemerintah akan mencabut IUP 4 perusahaan di Kabupaten Raja Ampat,” ujarnya.

Langkah ini sekaligus membuktikan bahwa negara hadir untuk menjaga kekayaan alam dan masa depan pariwisata berkelanjutan di Papua Barat Daya. Namun, menjaga alam tidak cukup hanya dari sisi kebijakan. Masyarakat juga memegang peran vital dalam menjaga kebenaran informasi agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Hoaks bukan sekadar informasi palsu. Ia bisa membelokkan persepsi, menciptakan kegaduhan, bahkan menghambat kebijakan baik pemerintah. Karena itu, mari tingkatkan kesadaran bersama untuk cerdas bermedsos, hindari menyebarkan konten yang belum terverifikasi, dan tetap berpegang pada sumber resmi.

Raja Ampat adalah warisan dunia yang perlu kita jaga, bukan kita jadikan objek manipulasi. Saatnya selamatkan fakta, lindungi kebenaran, dan jaga Indonesia dari serbuan hoaks digital.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.