Optimalisasi Hutan Sosial Dongkrak Produksi Jagung untuk Swasembada Pangan

oleh -5 Dilihat
oleh
banner 468x60

Semarang, – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mengoptimalkan pemanfaatan lahan perhutanan sosial untuk mendorong produksi jagung sebagai bagian dari program swasembada pangan nasional. Hingga kini, sekitar 159.580 hektare atau 79 persen dari total luas kawasan hutan di Jateng seluas 202.000 hektare telah dimanfaatkan melalui skema perhutanan sosial, dengan sebagian besar difokuskan pada penanaman jagung.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan bahwa optimalisasi lahan perhutanan sosial merupakan langkah konkret untuk mendukung program Asta Cita yang menargetkan swasembada pangan pada tahun 2026.

banner 336x280

“Kami telah menyalurkan 4,5 ton benih jagung dan 10 unit traktor kepada petani yang tergabung dalam kelompok hutan sosial. Kami juga memastikan mereka mendapat perlindungan modal serta pendampingan teknis dari pemerintah,” ujarnya dalam kegiatan tanam jagung massal di Grobogan.

Langkah ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Polri yang menginisiasi program penanaman jagung di kawasan perhutanan sosial secara nasional. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan bahwa hingga awal Juli 2025, realisasi penanaman jagung telah mencapai 117.500 hektare dari target 301.000 hektare di skema perhutanan sosial. Secara keseluruhan, Polri menargetkan pemanfaatan lahan hingga 1 juta hektare untuk tanaman jagung hingga akhir 2025.

Sementara itu, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Raja Juli Antoni menyebutkan bahwa dari total 8,3 juta hektare lahan perhutanan sosial di Indonesia, sekitar 513.655 hektare di antaranya memiliki potensi tinggi untuk sistem agroforestri jagung. Khusus di Jawa Tengah, telah diterbitkan 147 surat keputusan (SK) perhutanan sosial dengan total luasan 102.095 hektare, yang melibatkan sedikitnya 26.971 kepala keluarga sebagai penerima manfaat.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut mengapresiasi sinergi antarlembaga dalam pengembangan jagung nasional melalui skema hutan sosial ini.

“Peran Polri sangat signifikan dalam pemetaan lahan, distribusi benih, teknologi pertanian hingga jaminan pascapanen. Ini bentuk komitmen kuat dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” kata Amran.

Penanaman jagung skala besar telah dilakukan di Kabupaten Grobogan, salah satunya oleh kelompok tani Hutan Selo Lestari yang mengelola lahan seluas 207 hektare. Benih jagung yang digunakan adalah varietas unggulan seperti NK Perkasa, Pioneer 27, dan Bisi 2, dengan potensi produksi rata-rata mencapai 9,7 ton per hektare.

Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati “Titiek” Soeharto juga menyatakan bahwa perhutanan sosial memiliki peran penting sebagai solusi pemenuhan pangan nasional sekaligus sebagai model pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan.

“Dengan sinergi yang baik, kita bisa menjadikan kawasan hutan tidak hanya sebagai paru-paru dunia, tetapi juga sebagai lumbung pangan,” ujarnya.

Program optimalisasi lahan perhutanan sosial untuk tanaman pangan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi jagung, tetapi juga mendukung kesejahteraan petani dan mempercepat tercapainya ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.