Modernisasi Pertanian Bawa Indonesia Mandiri Pangan dan Kuatkan Ekonomi

oleh -5 Dilihat
oleh
banner 468x60

Oleh : Ricky Rinaldi

Indonesia sedang menorehkan sejarah baru dalam sektor pertanian. Modernisasi yang dijalankan pemerintah bukan hanya mempercepat tercapainya swasembada pangan, tetapi juga menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional. Data, fakta, dan pernyataan para pemimpin menunjukkan bahwa kebijakan ini bukan sekadar janji, melainkan capaian nyata yang dirasakan oleh petani dan masyarakat luas.

banner 336x280

Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menjadikan pertanian sebagai salah satu prioritas strategis pembangunan. Kementerian Pertanian bergerak cepat dengan menghadirkan kebijakan modernisasi yang menyentuh seluruh lini: penyediaan pupuk dan benih unggul, mekanisasi lewat alat mesin pertanian (alsintan), digitalisasi distribusi, hingga penguatan cadangan pangan nasional. Semua langkah ini berbuah hasil nyata, terbukti dari surplus beras nasional dan meningkatnya kesejahteraan petani.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam pidatonya menyampaikan optimisme penuh terhadap keberhasilan Indonesia mencapai swasembada pangan. Ia menegaskan bahwa proyeksi produksi padi menunjukkan surplus sekitar 4,86 juta ton, sementara cadangan beras di Bulog mencapai 4,2 juta ton, jumlah tertinggi sepanjang sejarah. Kondisi ini menandai titik balik penting: Indonesia kini benar-benar bisa melepaskan diri dari ketergantungan impor.

Lebih jauh, Amran menyampaikan bahwa kesejahteraan petani ikut meningkat, tercermin dari Nilai Tukar Petani (NTP) nasional yang menembus angka 122 persen. Angka ini jauh melampaui target 110 persen, membuktikan bahwa kebijakan pemerintah tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga memberi keuntungan ekonomi nyata bagi para petani. Menurutnya, pencapaian ini merupakan bukti bahwa pemerintah hadir di tengah petani dengan langkah konkret, bukan sekadar retorika.

Di tingkat daerah, komitmen untuk memodernisasi pertanian juga semakin nyata. Bupati Sidenreng Rappang, Syaharuddin Alrif, menegaskan bahwa modernisasi menjadi kunci dalam meningkatkan kesejahteraan petani di wilayahnya. Melalui penerapan sistem intensifikasi IP-300, petani kini dapat melakukan panen hingga tiga kali setahun, meningkat dari pola lama yang hanya dua kali. Dengan begitu, produktivitas dan pendapatan petani naik signifikan dalam waktu singkat.

Syaharuddin juga menekankan pentingnya dukungan alsintan modern seperti combine harvester. Mesin panen ini mampu meningkatkan efisiensi panen, menekan biaya tenaga kerja, sekaligus memperbesar kapasitas hasil. Kehadiran alsintan, yang difasilitasi melalui kerja sama pemerintah daerah dengan pihak swasta, memberi akses lebih luas bagi petani untuk menggunakan teknologi yang sebelumnya sulit dijangkau. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha membuka jalan bagi modernisasi pertanian di tingkat lokal yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Kombinasi pernyataan dari Menteri Pertanian dan Bupati Sidrap memperlihatkan arah kebijakan pemerintah yang konsisten. Di tingkat pusat, swasembada pangan dijadikan agenda strategis nasional yang berpengaruh besar terhadap kemandirian bangsa. Di tingkat daerah, modernisasi diwujudkan secara konkret melalui implementasi teknologi dan inovasi di lapangan. Keduanya saling melengkapi, menegaskan bahwa modernisasi pertanian adalah gerakan kolektif yang dirancang untuk memastikan hasil nyata bagi bangsa.

Dari sisi makro, keberhasilan sektor pertanian memberi dampak besar bagi perekonomian nasional. Badan Pusat Statistik mencatat bahwa kontribusi pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai lebih dari 13 persen dengan pertumbuhan mencapai dua digit. Angka ini menegaskan peran vital pertanian sebagai penopang utama ekonomi, terutama di tengah ketidakpastian global. Ketika banyak negara menghadapi inflasi pangan, Indonesia justru tampil lebih percaya diri dengan cadangan pangan melimpah.

Dampak positif modernisasi juga dirasakan di tingkat mikro. Petani kini bisa bekerja dengan lebih efisien, mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual, dan memperoleh hasil panen yang lebih baik. Dengan harga gabah yang terjamin dan akses teknologi yang semakin terbuka, pendapatan petani meningkat. Peningkatan daya beli ini pada gilirannya memperkuat ekonomi perdesaan yang menjadi basis produksi pangan nasional.

Tentu, perjalanan menuju swasembada tidak bebas tantangan. Perubahan iklim dan keterbatasan lahan tetap menjadi ancaman serius. Namun, pemerintah sudah mengantisipasi hal ini dengan menyiapkan program adaptasi iklim, distribusi teknologi yang merata, serta mendorong lahirnya petani muda berbasis teknologi digital. Dengan demikian, modernisasi bukan hanya solusi jangka pendek, melainkan strategi jangka panjang untuk menjamin kemandirian pangan Indonesia.

Regenerasi petani muda juga menjadi perhatian khusus. Modernisasi membuat dunia pertanian semakin menarik bagi generasi milenial dan Gen-Z. Kehadiran aplikasi pertanian, pemanfaatan big data, dan penggunaan alsintan canggih menjadikan pertanian sebagai sektor modern yang menjanjikan. Pemerintah mendorong generasi muda untuk terjun langsung, agar sektor pertanian tidak hanya kuat hari ini, tetapi juga berkelanjutan di masa depan.

Pernyataan Amran dan Syaharuddin menegaskan bahwa pemerintah serius mendorong swasembada pangan dengan langkah nyata. Amran menekankan keunggulan pada skala nasional: surplus beras, stok Bulog melimpah, dan NTP meningkat. Sementara Syaharuddin menunjukkan bagaimana modernisasi di tingkat daerah benar-benar meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Dua perspektif ini saling menguatkan, memperlihatkan bahwa strategi pemerintah berjalan efektif dari pusat hingga daerah.

Keberhasilan modernisasi pertanian seharusnya menjadi kebanggaan seluruh bangsa. Indonesia kini semakin dekat dengan kemandirian pangan yang selama ini diidamkan. Peningkatan kesejahteraan petani dan kontribusi pertanian terhadap ekonomi nasional menjadi bukti bahwa kebijakan pemerintah berjalan di jalur yang tepat. Dengan sinergi yang terus diperkuat, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan pangan dunia.

Modernisasi pertanian adalah jawaban atas tantangan zaman. Di bawah komando pemerintah saat ini, langkah besar menuju swasembada pangan sudah terwujud. Capaian tersebut bukan hanya memberikan rasa aman bagi masyarakat, tetapi juga menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Indonesia sedang menapaki jalan kemandirian, dan pertanian modern adalah pondasi utamanya.

*)Pengamat Isu Strategis

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.