Ladang Ganja Egianus Kogoya, Sumber Dana Aksi Teror OPM

oleh -4 Dilihat
oleh
banner 468x60

Oleh : Loa Murib

Terungkapnya keterlibatan Egianus Kogoya dalam bisnis ilegal narkotika jenis ganja menjadi fakta mencengangkan yang menggambarkan bagaimana jaringan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua terus bertransformasi menjadi organisasi kriminal terstruktur dan terorganisir. Tidak hanya melakukan aksi teror bersenjata yang meresahkan masyarakat, pimpinan OPM wilayah Nduga tersebut juga memanfaatkan aktivitas ilegal seperti penanaman dan penjualan ganja sebagai sumber utama pendanaan kelompoknya. Fakta ini memperkuat bahwa motif ekonomi dalam balutan ideologi separatis menjadi ancaman serius terhadap keamanan dan ketertiban di Papua.

banner 336x280

Pengungkapan kebun ganja milik Egianus Kogoya di Distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo, bukan hanya menandakan keterlibatan pribadi pemimpin OPM dalam bisnis narkotika, tetapi juga membuktikan bahwa kegiatan ilegal ini dikelola secara sistematis oleh kelompoknya. Dalam penggerebekan yang dilakukan aparat keamanan, ditemukan barang bukti berupa ganja seberat dua ons dan dokumentasi video yang memperlihatkan Egianus tengah berada di kebun ganja miliknya. Penemuan ini terjadi setelah baku tembak antara aparat dan OPM yang menewaskan keponakan Egianus, Pionus Gwijangge alias Perampok Gwijangge, yang diketahui sebagai salah satu operator utama jaringan tersebut.

Pihak aparat dalam hal ini Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz-2025 telah memastikan bahwa hasil dari penjualan ganja tersebut digunakan untuk mendanai kegiatan teror, termasuk pembelian senjata api dan amunisi. Fakta ini membuktikan bahwa kelompok OPM telah beralih dari gerakan separatis menjadi aktor kriminal yang membiayai operasinya dengan cara-cara melawan hukum, tidak hanya merusak tatanan keamanan tetapi juga menghancurkan masa depan generasi muda Papua melalui peredaran narkotika.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani menegaskan bahwa tindakan kriminal semacam ini menjadi bukti nyata bahwa kelompok OPM tak ubahnya sindikat teror yang memanfaatkan penderitaan masyarakat demi kepentingan kekuasaan segelintir orang. Keterlibatan Egianus Kogoya dalam bisnis ganja telah menyingkap wajah asli dari perjuangan yang selama ini mereka klaim sebagai “perlawanan kemerdekaan”, padahal sejatinya hanyalah topeng untuk melancarkan aksi kriminal.

Pionus Gwijangge sendiri tewas dalam kontak senjata di Distrik Welalegama, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, setelah mengalami luka tembak di bagian dada dan terjatuh ke jurang. Dari tubuhnya ditemukan ganja seberat 216,59 gram. Selain itu, dalam pengembangan pasca-baku tembak, aparat kembali menemukan 25 butir amunisi kaliber 9 mm di wilayah Kampung Maima, Distrik Asotipo. Penemuan ini semakin memperjelas bahwa jaringan OPM secara aktif menyimpan dan memperdagangkan senjata yang menjadi ancaman nyata bagi aparat dan warga sipil.

Melalui pengungkapan ini, menjadi penting bagi publik untuk memahami bahwa OPM bukan lagi sekadar gerakan separatis, melainkan telah berkembang menjadi kelompok bersenjata yang bertindak layaknya kartel narkoba. Mereka memanfaatkan lahan-lahan terpencil di pedalaman Papua untuk budidaya ganja, yang hasilnya dipakai untuk melanggengkan aksi-aksi kekerasan yang menyasar masyarakat sipil dan aparat keamanan.

Kepala Satgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat Papua untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi. Aparat keamanan telah meningkatkan patroli di wilayah rawan dan terus melakukan pengejaran terhadap sisa-sisa anggota kelompok OPM. Fokus utama saat ini adalah memastikan keamanan masyarakat dan mencegah meluasnya aktivitas ilegal, termasuk peredaran narkotika yang terbukti menjadi tulang punggung ekonomi kelompok bersenjata ini.

Dalam konteks nasional, keberadaan ladang ganja dan bisnis narkotika yang dikendalikan oleh OPM menjadi ancaman terhadap stabilitas negara, terutama di kawasan timur Indonesia. Aktivitas semacam ini tidak hanya merusak citra perjuangan politik, tetapi juga menunjukkan bahwa ada kepentingan ekonomi yang kuat di balik serangkaian aksi teror yang selama ini mereka lakukan. Fakta ini harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, maupun masyarakat sipil yang peduli terhadap perdamaian di Papua.

Upaya penegakan hukum harus terus dikedepankan secara tegas dan terukur, mengingat jaringan OPM yang dibiayai oleh hasil bisnis ganja memiliki potensi meluas dan menciptakan instabilitas di berbagai daerah. Pemerintah melalui aparat keamanan juga harus didukung penuh dalam upaya memberantas ladang-ladang ganja ilegal yang menjadi sumber logistik kelompok teroris bersenjata ini.

Pemberantasan ladang ganja yang menjadi sumber dana aksi teror Egianus Kogoya harus pula menjadi pintu masuk untuk menggulung jaringan logistik OPM secara menyeluruh, termasuk pelaku-pelaku yang selama ini menjadi fasilitator keuangan, penyuplai amunisi, hingga distributor narkotika. Pendekatan keamanan yang dilakukan harus sejalan dengan pendekatan sosial dan pembangunan, agar masyarakat sekitar tidak terjerumus dalam lingkaran pengaruh kelompok kriminal tersebut.

Penindakan terhadap jaringan ganja OPM menjadi bukti bahwa negara hadir dalam menjaga ketertiban dan menegakkan hukum di wilayah yang selama ini menjadi basis kekerasan separatis. Langkah ini sekaligus menjadi bentuk perlindungan terhadap masyarakat Papua agar tidak menjadi korban berulang dari ketamakan elite bersenjata yang menjual masa depan anak-anak Papua hanya demi melanggengkan kekuasaan dengan cara kekerasan.

Dengan sinergi antara aparat keamanan, pemerintah, dan partisipasi masyarakat, diharapkan aktivitas ilegal seperti ladang ganja milik Egianus Kogoya dapat dihentikan secara permanen. Papua harus terus dibersihkan dari sisa-sisa kekerasan dan kejahatan bersenjata. Saatnya membuka lembaran baru Papua yang damai, maju, dan terbebas dari cengkeraman kekuatan bersenjata yang menghalalkan segala cara untuk melawan negara.

*Penulis adalah Mahasiswa Papua di Jawa Timur

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.