Hilirisasi Perkebunan, Strategi Pemerintah Ciptakan 8,6 Juta Lapangan Kerja Baru

oleh -3 Dilihat
oleh
banner 468x60

Yogyakarta – Pemerintah menegaskan komitmennya untuk mengakselerasi hilirisasi komoditas perkebunan sebagai strategi menciptakan jutaan lapangan kerja baru sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, hilirisasi berpotensi menyerap hingga 8,6 juta tenaga kerja, mulai dari sektor budidaya hingga pengolahan hasil perkebunan.

banner 336x280

“Coba bayangkan jika kita lakukan hilirisasi, kita ciptakan lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja hingga 8 juta. Kami diminta untuk memimpin upaya hilirisasi ini, dan kami tidak bisa jalan sendiri,” ujar Amran saat menghadiri Sarasehan Keluarga Besar BPD HIPMI DIY di Yogyakarta.

Amran menegaskan hilirisasi menjadi prioritas utama kebijakan pembangunan pertanian ke depan. Sejumlah komoditas seperti kelapa, kakao, mete, kopi, sawit, hingga kapas dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi produk turunan bernilai tinggi, baik untuk pasar ekspor maupun substitusi impor.

Sebagai contoh, kelapa dalam dapat diolah menjadi produk bernilai tambah seperti virgin coconut oil (VCO), cocopeat, cocofiber, hingga bioenergi. Menurut Amran, nilai produk turunannya bahkan dapat melonjak hingga 107 kali lipat—dari harga buah kelapa Rp1.350 per kilogram menjadi VCO seharga Rp145.000 per liter.

“Nilai tambah komoditas harus tinggal di dalam negeri. Kita tidak boleh lagi menjual bahan mentah. Semua produk perkebunan harus diolah, diserap industri dalam negeri, dan menjadi pengungkit kesejahteraan petani,” tegas Amran.

Dalam kesempatan itu, Amran mengajak para pengusaha muda yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk mengambil peran aktif dalam hilirisasi pertanian. Ia menyebut HIPMI sebagai bagian penting dari generasi penerus bangsa yang harus diberi ruang dan dukungan untuk terlibat langsung dalam pembangunan ekonomi nasional berbasis pertanian.

“HIPMI adalah anak-anak kita, generasi kita. Beri mereka ruang seluas-luasnya, beri support. Karena mereka yang akan melanjutkan pembangunan. Di sinilah peluang besar untuk HIPMI bergerak,” ujarnya.

Amran optimistis, dengan sumber daya alam melimpah dan kemampuan produksi sepanjang tahun, Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang tidak dimiliki banyak negara lain. Sinergi pemerintah dengan berbagai pihak, termasuk HIPMI, menjadi kunci mempercepat hilirisasi, memperkuat daya saing, dan menjaga ketahanan pangan.

Ketua Umum BPD HIPMI DIY, Ekawati Rahayu Putri, menyatakan apresiasinya terhadap ajakan Mentan Amran. Menurutnya, ajakan tersebut menjadi motivasi sekaligus dorongan bagi pengusaha muda untuk berperan lebih besar dalam pembangunan nasional.

“Terima kasih Pak Menteri telah memberikan motivasi pada kami. Kami akan mengumpulkan seluruh pengusaha di bidang pertanian dan mendorong sinergi dengan pemerintah,” kata Ekawati.

Ia menegaskan HIPMI DIY siap menjadi motor penggerak pembangunan pertanian Indonesia. “Semoga kami bisa berperan bersama mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan nasional,” pungkasnya. ()

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.