Dukung Program Retreat II Tingkatkan Kedisiplinan dan Etos Kerja Kepala Daerah

oleh -6 Dilihat
oleh
banner 468x60

Oleh: Rivka Mayangsari*)

Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kepemimpinan di tingkat daerah dengan menyelenggarakan Retreat Kepala Daerah Gelombang II yang berlangsung di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, pada 22 hingga 26 Juni 2025. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam menanamkan kembali nilai-nilai kedisiplinan, semangat kolaboratif, dan etos kerja tinggi bagi para kepala daerah demi terciptanya tata kelola pemerintahan yang lebih profesional, responsif, dan terintegrasi.

banner 336x280

Program retreat ini diikuti oleh 86 kepala daerah yang terdiri dari 2 gubernur, 3 wakil gubernur, 38 bupati, 37 wakil bupati, 3 wali kota, dan 3 wakil wali kota. Seluruh peserta menjalani kegiatan intensif selama empat hari, dengan rangkaian kegiatan yang tidak hanya menekankan pada aspek fisik dan kesehatan, tetapi juga menguatkan kapasitas kepemimpinan dan wawasan kebangsaan mereka.

Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, menegaskan bahwa kegiatan retreat bukan sekadar rutinitas fisik atau simbolik belaka, melainkan bagian dari upaya menyeluruh dalam membentuk kembali karakter dan semangat pengabdian kepala daerah. Kegiatan ini dirancang agar para kepala daerah kembali menyadari pentingnya kedisiplinan dan kemandirian sebagai fondasi utama dalam menjalankan roda pemerintahan. Tomsi juga menyampaikan bahwa dengan rutinitas pagi berupa olahraga serta sesi pembekalan materi yang berlangsung sepanjang hari, para peserta diharapkan dapat membangun komunikasi yang lebih erat satu sama lain, sehingga memperkuat sinergi antardaerah.

Lebih lanjut, kegiatan retreat ini juga berfungsi sebagai ruang temu yang mempertemukan para kepala daerah dengan para pemangku kepentingan dari pusat. Pilihan lokasi di IPDN bukan tanpa alasan. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menjelaskan bahwa IPDN dipilih karena memiliki akses yang lebih mudah dijangkau baik oleh para peserta maupun narasumber dari Jakarta, dibandingkan lokasi sebelumnya di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Dengan demikian, efektivitas kegiatan dapat lebih ditingkatkan.

Tito juga menekankan bahwa retret ini tidak hanya menjadi forum pelatihan teknis, tetapi juga ajang konsolidasi dan penguatan semangat kebangsaan. Dalam atmosfer yang kolektif dan penuh kekeluargaan, para kepala daerah dibimbing untuk kembali menumbuhkan rasa persatuan sebagai bagian dari satu bangsa. Ia menggarisbawahi pentingnya menanamkan kembali nilai-nilai luhur kebangsaan dalam menjalankan pemerintahan di daerah, demi menjaga kesatuan dan keharmonisan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Retreat ini menyajikan enam jenis materi utama, yaitu Ketahanan Nasional dan Wawasan Kebangsaan; Astacita; Program Kementerian dan Lembaga; Tugas dan Fungsi Kepala Daerah; Kepemimpinan dan Komunikasi Politik; serta Team Building. Materi tersebut disampaikan oleh narasumber pilihan dari 31 kementerian dan lembaga negara, mencerminkan keseriusan pemerintah dalam membekali kepala daerah dengan wawasan dan keterampilan terkini.

Tak hanya fokus pada pembekalan intelektual dan kepemimpinan, retreat ini juga memperhatikan aspek kesehatan para peserta. Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, mengungkapkan bahwa seluruh kepala daerah telah melalui tahapan pemeriksaan kesehatan menyeluruh sebelum mengikuti kegiatan. Proses ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu pemeriksaan medis dari daerah asal masing-masing dan pemeriksaan ulang oleh tim dokter Kemendagri sesaat sebelum keberangkatan.

Bima menjelaskan bahwa pengecekan ini meliputi tekanan darah, kadar gula, kolesterol, asam urat, hingga wawancara kondisi fisik. Dari hasil pemeriksaan, 10 kepala daerah mendapat pengawasan medis khusus, sementara peserta lainnya dinyatakan sehat dan mendapat gelang biru sebagai penanda kesiapan fisik mereka mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Prosedur ini menjadi bukti bahwa pemerintah serius memastikan retreat berlangsung dengan aman dan maksimal.

Program Retreat Kepala Daerah ini merupakan bagian dari upaya strategis Kemendagri dalam pembinaan kepemimpinan nasional. Tujuannya bukan hanya untuk memperbarui wawasan pemerintahan dan penguatan etika pelayanan publik, tetapi juga membentuk kepemimpinan yang berintegritas tinggi dan adaptif terhadap dinamika zaman. Pemerintah percaya bahwa melalui pendekatan menyeluruh, kepala daerah dapat menjadi garda terdepan dalam membangun tata kelola daerah yang bersih, profesional, dan berorientasi pada pelayanan publik.

Kegiatan ini juga menjadi refleksi atas komitmen negara dalam menyiapkan pemimpin daerah yang mampu menjawab tantangan zaman, memperkuat koordinasi lintas wilayah, dan membangun ekosistem pembangunan daerah yang berkeadilan. Meskipun sembilan kepala dan wakil kepala daerah tidak dapat hadir karena alasan kesehatan dan kedukaan, pelaksanaan retreat tetap berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme dari peserta yang hadir.

Dengan dilaksanakannya Retreat II ini, diharapkan lahir generasi kepala daerah yang lebih solid, disiplin, dan memiliki semangat juang tinggi dalam membangun daerahnya masing-masing. Program ini adalah wujud nyata dari keseriusan pemerintah pusat dalam memperkuat tata kelola pemerintahan daerah melalui pendekatan pembinaan karakter, wawasan kebangsaan, dan kepemimpinan kolaboratif.

Sudah saatnya seluruh elemen bangsa mendukung penuh inisiatif ini. Retreat kepala daerah bukan sekadar pelatihan, tetapi pondasi penting dalam memperkuat Indonesia dari pinggiran, melalui pemimpin-pemimpin daerah yang berkualitas, tangguh, dan berintegritas tinggi.

*) Pemerhati Kebijakan Pemerintah

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.