Pemerintah Terus Dorong Danantara dalam Sejumlah Proyek Strategis

oleh -1 Dilihat
oleh
banner 468x60

JAKARTA – Pemerintah terus mengintensifkan dukungan terhadap Badan Pengelola Investasi Daya Nagata Nusantara (BPI Danantara) sebagai motor penggerak pembiayaan proyek-proyek strategis nasional. Dalam gelaran International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang digelar di Jakarta International Convention Center, peran Danantara menjadi sorotan utama sebagai entitas investasi baru yang dinilai sangat strategis oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan pentingnya keberadaan Danantara sebagai katalisator penguatan struktur ekonomi dan pembangunan Indonesia. AHY menyampaikan bahwa Danantara telah mengonsolidasikan lebih dari 800 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menjadikannya entitas yang tak hanya menjadi pemegang saham, namun juga berperan aktif dalam investasi.

banner 336x280

“Danantara memiliki peran yang sangat strategis seperti yang divisikan oleh Pak Presiden Prabowo Subianto,” ujar Agus dalam sambutannya di forum ICI. Ia juga menambahkan, “Kita berharap ada kolaborasi yang baik antara kementerian, Danantara, dan para investor. Saya sudah berkomunikasi erat dengan Pak Rosan Roeslani dan timnya.”

Forum ICI 2025 menjadi panggung kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, lembaga internasional, dan investor global. Turut hadir lembaga-lembaga seperti World Bank, Macquarie dari Australia, hingga GIC dari Singapura. Acara ini diharapkan menghasilkan kesepakatan investasi yang konkret guna mendukung percepatan pembangunan nasional.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko IPK, Rachmat Kaimuddin, turut menggarisbawahi signifikansi kehadiran Danantara dalam forum tersebut. “Kita harapkan Danantara sebagai bagian penting dari investasi di sektor infrastruktur. Pak Rosan Roeslani punya peran strategis baik sebagai CEO Danantara maupun Menteri Investasi,” ucap Rachmat.

Tak hanya membahas pendanaan dan sinergi, forum ini juga mengusung lima isu utama: pembangunan wilayah perkotaan, konektivitas antarwilayah, kawasan permukiman dan akses publik, solusi lingkungan, serta investasi pembangunan. Dengan target 3.000 peserta dari berbagai sektor, ICI 2025 diharapkan menjadi pengungkit percepatan pembangunan.

Sementara itu, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menilai program prioritas Presiden Prabowo, termasuk kehadiran Danantara, dapat menjadi instrumen penting untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. Hal ini disampaikannya merespons penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bank Dunia dan IMF menjadi 4,7 persen untuk 2025 dan 2026.

“Program yang dibuat Presiden Prabowo itu sangat bagus, ya. Bisa menciptakan pemerataan dan simpul-simpul ekonomi baru,” tegas Luhut. Ia menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu contoh yang mampu memberi dampak ekonomi langsung. “Kalau kita konsisten, saya yakin angka 8 persen bisa tercapai pada 2028 hingga 2030.” Tambahnya.

Lebih lanjut, Luhut mengungkap adanya potensi komoditas lokal seperti kemenyan, rumput laut, dan komoditas laut lainnya untuk dikembangkan lebih masif. Ia menambahkan bahwa investor, termasuk Danantara, telah menunjukkan minat terhadap sektor ini, khususnya di daerah seperti Buleleng dan Lombok, yang kini sedang dikaji bersama pihak internasional, termasuk Berkeley University dan mitra dari China.

Dengan penguatan kolaborasi antara pemerintah, Danantara, dan investor global, Indonesia optimis menyongsong babak baru pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Gelaran ICI 2025 pun diharapkan menjadi momentum krusial bagi masa depan infrastruktur dan ekonomi nasional.

(*/rls)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.