Pekerja Migran Indonesia ke Jepang Bukti Nyata Kemitraan Internasional yang Menguntungkan

oleh -2 Dilihat
oleh
banner 468x60

Oleh: Lia Pramesti)*

Pelepasan ratusan pekerja migran Indonesia ke Jepang kembali menjadi bukti nyata eratnya hubungan bilateral antara kedua negara. Sebanyak 306 calon pekerja migran telah dilepas menuju Negeri Sakura melalui program Government to Government (G to G) di sektor keperawatan pada 17 Juni 2025 di Depok, Jawa Barat. Keberangkatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam memperluas peluang kerja luar negeri yang aman dan legal bagi warga negara.

banner 336x280

Proses seleksi telah dilalui oleh para peserta program sebelum akhirnya mendapatkan kesempatan berharga ini. Kebutuhan tenaga kerja terampil di bidang keperawatan yang tinggi di Jepang telah direspons oleh pemerintah Indonesia melalui penguatan kerja sama internasional yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan pekerja migran tetapi juga membawa nama baik bangsa. Penempatan tenaga kerja melalui jalur resmi seperti program G to G dipastikan mengutamakan perlindungan hak serta kepastian hukum bagi para pekerja migran yang dikirim.

Wakil Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Suyanto, memberikan gambaran nyata tentang bagaimana pemerintah daerah dapat memainkan peran penting dalam mendorong kualitas sumber daya manusia melalui kerja sama yang terarah. Apresiasi yang disampaikan kepada Enter Borneo sebagai lembaga pelatihan yang telah mencetak tenaga kerja berkualitas menunjukkan sinergi yang baik antara sektor publik dan swasta dalam menyiapkan generasi muda untuk bersaing di tingkat internasional.

Dukungan penuh Pemkab Kobar terhadap program pelatihan dan penyaluran tenaga kerja ke Jepang patut diapresiasi sebagai wujud konkret keberpihakan terhadap masyarakat. Di tengah tantangan ketenagakerjaan dalam negeri, kehadiran program seperti ini menjadi solusi yang memberikan manfaat nyata, terutama bagi anak-anak muda di daerah yang kerap mengalami keterbatasan akses terhadap lapangan kerja berkualitas.

General Manager LPP Enter Borneo, Fenny Ariyanti, mengatakan bahwa betapa pentingnya peran lembaga pelatihan swasta dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia yang siap bersaing di tingkat internasional. Fakta bahwa 17 peserta akan diberangkatkan ke Jepang melalui jalur Karir Jepang/AIC Indonesia pada bulan April ini mencerminkan keberhasilan program yang telah dijalankan hampir empat tahun di bidang pelatihan bahasa dan keterampilan.

Minat masyarakat Kobar yang terus meningkat setiap tahun terhadap pelatihan bahasa Jepang di Enter Borneo menjadi indikator positif bahwa program ini mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan peluang kerja yang lebih luas dan berkualitas. Antusiasme ini sekaligus menegaskan bahwa generasi muda di daerah tidak hanya menginginkan pekerjaan, tetapi juga menginginkan akses ke pelatihan yang bermutu sehingga mampu bersaing secara profesional di pasar tenaga kerja global.

Kegiatan ini juga mencerminkan keberhasilan pemerintah dalam memperkuat diplomasi tenaga kerja dengan negara tujuan. Jepang sebagai mitra strategis telah menjalin kerja sama erat dengan Indonesia dalam berbagai bidang termasuk ketenagakerjaan. Program pengiriman pekerja migran ke Jepang tidak hanya membawa manfaat ekonomi namun juga memperluas wawasan dan keterampilan sumber daya manusia Indonesia. Standar pelatihan dan kesiapan kerja telah disusun sejalan dengan kebutuhan dunia kerja global yang semakin kompetitif.

Menteri P2MI, Abdul Kadir, mengatakan pelepasan 306 pekerja migran Indonesia ke Jepang menunjukkan optimisme dan keseriusan pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja terampil untuk bersaing di tingkat global. Dengan menyebutkan bahwa para pekerja ini memiliki skill yang baik, publik diyakinkan bahwa proses seleksi dan pelatihan tidak dilakukan secara asal-asalan, melainkan melalui sistem yang terstandar dan akuntabel.

Fakta bahwa 306 orang berhasil lolos seleksi dan akan ditempatkan secara menyebar di berbagai daerah di Jepang membuktikan bahwa kualitas tenaga kerja Indonesia diakui secara luas oleh negara mitra. Ini bukan sekadar soal kuantitas, tapi juga kualitas. Komposisi 16 nurse dan ratusan caregiver mencerminkan bahwa kebutuhan tenaga keperawatan di Jepang benar-benar menjadi peluang strategis bagi Indonesia, dan peluang ini berhasil dimanfaatkan dengan pendekatan yang terstruktur.

Peran aktif pemerintah melalui Kementerian P2MI dalam memfasilitasi pelatihan bahasa dan keterampilan teknis telah memastikan kesiapan para pekerja migran sebelum keberangkatan. Program ini disusun secara sistematis dan terencana agar para pekerja tidak hanya diterima secara profesional di negara tujuan tetapi juga mampu menunjukkan kualitas kerja yang tinggi. Pemerintah juga telah menjamin bahwa seluruh proses berlangsung transparan dan bebas dari praktik percaloan serta penempatan ilegal.

Dengan keberangkatan ratusan pekerja migran ini, manfaat yang dirasakan tidak hanya terbatas pada individu dan keluarga tetapi juga berkontribusi terhadap perekonomian nasional melalui remitansi. Selain itu, pekerja migran yang pulang ke tanah air dengan pengalaman dan keterampilan baru diharapkan dapat menjadi bagian dari penggerak pembangunan lokal di masa depan. Hal ini membuktikan bahwa program kerja sama penempatan tenaga kerja ke luar negeri telah dirancang tidak hanya sebagai solusi jangka pendek namun sebagai strategi jangka panjang pengembangan SDM nasional.

Komitmen pemerintah untuk terus memperluas kerja sama serupa ke negara-negara lain menunjukkan bahwa perlindungan dan peningkatan kualitas pekerja migran akan terus menjadi prioritas utama. Melalui pelepasan pekerja migran ke Jepang ini, kepercayaan internasional terhadap kualitas tenaga kerja Indonesia semakin diperkuat dan hubungan bilateral kedua negara dapat terus ditingkatkan di masa mendatang.

)*Penulis merupakan Peneliti Hubungan Internasional

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.