Danantara Indonesia Perkuat Daya Tarik Investasi Nasional

oleh -2 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jakarta – Indonesia terus menunjukkan daya tariknya sebagai destinasi investasi yang stabil dan menjanjikan. Dalam lima tahun terakhir, Penanaman Modal Asing (PMA) meningkat dari Rp98 triliun pada kuartal pertama 2020 menjadi Rp230 triliun pada kuartal pertama 2025. Lonjakan ini menjadi indikator meningkatnya kepercayaan investor global terhadap prospek ekonomi Indonesia.

Untuk menjaga momentum tersebut, pemerintah membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Februari 2024. Lembaga ini bertugas mengelola aset BUMN senilai lebih dari Rp10.000 triliun serta menarik investor global melalui investasi strategis jangka panjang.

banner 336x280

Dalam East Ventures Summit 2025, Pandu Sjahrir, Chief Investment Officer Danantara, memaparkan peran ganda lembaganya melalui dua divisi utama: induk operasional dan induk investasi.

“Sebagai induk operasional, kami ingin membangun perusahaan kelas dunia. Saat ini, ada sekitar 845 perusahaan yang telah dinaungi oleh Danantara Indonesia. Tugas kami adalah merampingkan bisnis perusahaan-perusahaan tersebut dan fokusnya ialah optimalisasi, efisiensi, memaksimalkan dividen, dan menjadi bagian dari perusahaan Global Fortune 500,” jelas Pandu.

Danantara juga tengah menjalankan restrukturisasi guna meningkatkan efisiensi, manajemen risiko, dan transformasi bisnis BUMN. Sementara itu, induk investasi berfokus pada pengelolaan dividen dan penanaman modal di sektor strategis seperti energi terbarukan, pangan, kesehatan, dan properti.

“Tujuan strategis Danantara Indonesia adalah menciptakan pertumbuhan ekonomi melalui investasi, penciptaan lapangan kerja, manajemen risiko, dan keuntungan investasi. Dan kami harus bekerja sama dengan sektor swasta serta bermitra dengan investor global untuk mendorong inovasi,” tambah Pandu.

Komitmen tersebut mendapat dukungan dari sektor swasta. Jesslyne Widjaja, Direktur Eksekutif Golden Agri-Resources (GAR), menyampaikan bahwa perusahaannya melihat peluang besar dalam pengembangan agribisnis berkelanjutan dan transformasi digital.

“Kami mendorong pengembangan kapabilitas digital dalam bisnis kami, namun kami juga melihat potensi ke luar. Perusahaan akan mencari solusi yang dapat mendorong transformasi, meningkatkan efisiensi, bahkan mendisrupsi model bisnis yang sudah ada,” ujar Jesslyne.

Lebih lanjut GAR mengedepankan strategi transformasi digital dan eksplorasi sektor baru demi menciptakan bisnis berkelanjutan jangka panjang. Dengan pendekatan purpose-driven business, perusahaan seperti GAR meyakini bahwa keberlanjutan akan menarik talenta dan mitra strategis yang relevan untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang.

“Kami percaya bahwa memiliki bisnis yang berlandaskan tujuan (purpose-driven business) juga sangat penting. Karena dengan memiliki tujuan, Anda bisa menarik talenta, mitra, dan pelanggan ke dalam bisnis Anda, serta membangun bisnis yang berkelanjutan dalam jangka panjang,” lanjut Jesslyne.

Dengan strategi terarah dan kolaborasi lintas sektor, Danantara menjadi penggerak penting dalam memperkuat fondasi investasi nasional demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.