Merah Putih Tetap Tinggi di Tengah Fenomena Budaya Pop Bendera Bajak Laut

oleh -2 Dilihat
oleh
banner 468x60

Jakarta – Fenomena pengibaran bendera bajak laut dari serial anime populer One Piece belakangan ini menjadi perbincangan luas di masyarakat. Tren yang ramai di media sosial tersebut menuai beragam tanggapan, terutama karena muncul di momen peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, menegaskan bahwa di tengah kebebasan berekspresi, Bendera Merah Putih harus tetap ditempatkan paling tinggi sebagai simbol negara dan pemersatu bangsa.

banner 336x280

“Sebagaimana pesan Almarhum Gus Dur, dalam ruang demokrasi seluas apapun, Merah Putih harus tetap dikibarkan di posisi paling tinggi,” ujarnya.

Eddy menilai kreativitas masyarakat dalam mengekspresikan diri merupakan bagian dari dinamika demokrasi yang sehat. Namun, ia mengingatkan bahwa kebebasan berekspresi memiliki batas, terutama ketika berhadapan dengan simbol-simbol negara yang merepresentasikan persatuan dan perjuangan. Menurutnya, Merah Putih bukan sekadar kain berwarna merah dan putih, melainkan lambang yang mengandung nilai sejarah, pengorbanan, serta cita-cita kemerdekaan yang harus dijunjung tinggi oleh seluruh rakyat Indonesia.

Di sisi lain, anggota Komisi V DPR RI, Danang Wicaksana Sulistya, menilai penggunaan bendera bajak laut sebagai bagian dari budaya populer tidak tepat jika dihadirkan dalam konteks peringatan nasional. Ia menegaskan bahwa semangat kemerdekaan yang diperjuangkan para pahlawan bangsa tidak sepatutnya disandingkan dengan simbol hiburan yang tidak memiliki relevansi dengan nilai perjuangan.

“Saya minta tren ini dihentikan. Jangan sampai kita ikut-ikutan hal yang tidak relevan dengan semangat perjuangan kemerdekaan,” kata Danang.

Menurutnya, budaya populer seperti anime memang dapat menjadi hiburan yang dinikmati masyarakat luas, terutama generasi muda. Namun, ketika simbol tersebut dihadirkan dalam ruang sakral seperti peringatan Hari Kemerdekaan, hal itu berpotensi mencederai makna nasionalisme. Danang menilai bangsa Indonesia harus tetap selektif dalam mengadopsi budaya global agar tidak mengikis jati diri kebangsaan.

Fenomena ini mencerminkan besarnya pengaruh budaya pop global terhadap masyarakat Indonesia, khususnya anak muda. Namun, para pemimpin bangsa mengingatkan agar antusiasme terhadap hiburan internasional tidak mengaburkan kecintaan terhadap simbol-simbol negara. Merah Putih, sebagai bendera kebangsaan, tidak boleh digantikan atau diturunkan kedudukannya oleh simbol lain, apalagi dalam perayaan yang sarat makna sejarah dan perjuangan.

Kehadiran tren ini juga menjadi pengingat bagi pemerintah, lembaga pendidikan, serta keluarga untuk terus menanamkan nilai nasionalisme di tengah derasnya arus globalisasi. Semangat mengibarkan Merah Putih harus ditanamkan sejak dini agar generasi muda tidak hanya mencintai budaya global, tetapi juga bangga dengan identitas bangsanya sendiri.

Dengan demikian, meskipun budaya pop internasional memberikan hiburan dan warna tersendiri, para pemimpin bangsa sepakat bahwa Merah Putih harus tetap berkibar paling tinggi. Ia adalah simbol persatuan yang tidak bisa ditawar dan harus selalu menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia. (*)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.