Nabire – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini menjadi simbol nyata kehadiran dan kepedulian pemerintah terhadap rakyat Papua. Melalui program ini, pemerintah tidak hanya memberikan asupan gizi berkualitas bagi generasi muda, tetapi juga menegaskan komitmen membangun Indonesia dari wilayah paling timur.
Program ini menjadi bagian dari rangkaian inisiatif nasional yang mencakup Cek Kesehatan Gratis (CKG), penyaluran bantuan sosial (Bansos), penguatan Koperasi Desa (Kopdes), dan transformasi ekonomi kampung terpadu.
Di Nabire, Papua Tengah, pemerintah pusat bersama pemerintah daerah menggelar pertemuan besar yang mempertemukan kepala suku, tokoh adat, tokoh agama, pemuda, dan berbagai unsur masyarakat. Kehadiran Kepala BIN, Menteri Koperasi, Menteri Desa, dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) menunjukkan bahwa Papua menjadi prioritas pembangunan nasional.
Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, menegaskan bahwa MBG dipercepat dengan pembentukan tim pelaksana, penambahan dapur sehat di delapan kabupaten, dan pemanfaatan pangan lokal.
“Negara hadir membangun Indonesia dari tanah Papua, dimulai dari gizi anak-anak kita,” ujarnya.
Sejak awal pelaksanaan, MBG telah menjangkau 104 sekolah dan 151.990 siswa. Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Papua, Setyo Wahyudi, menekankan bahwa kualitas gizi menjadi fokus utama. Evaluasi rutin dilakukan agar setiap menu benar-benar memenuhi kebutuhan gizi anak.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyebut pemanfaatan pangan lokal bukan hanya memperkaya menu, tetapi juga memberdayakan petani, peternak, dan nelayan setempat.
“Kami ingin gizi anak-anak meningkat, sementara ekonomi masyarakat lokal juga tumbuh,” katanya. Targetnya, pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) rampung akhir Oktober 2025 sehingga manfaat program dirasakan awal Desember.
Wakil Gubernur Papua Tengah, Deinas Geley, menegaskan bahwa MBG merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang sejalan dengan visi besar mewujudkan Papua yang sehat, mandiri, dan sejahtera. Pemerintah daerah bersama seluruh kepala daerah di delapan kabupaten berkomitmen menjadikan pemenuhan gizi sebagai prioritas.
Program MBG membuktikan bahwa pembangunan di Papua bukan hanya slogan. Pemerintah hadir secara nyata, membawa solusi untuk masalah gizi, mendorong kemandirian pangan, dan menggerakkan ekonomi lokal. Dari dapur-dapur sehat di sekolah hingga pemberdayaan masyarakat, MBG menjadi bukti bahwa Papua mendapatkan perhatian setara dan penuh dari negara.
Dengan langkah ini, Papua tidak hanya menjadi bagian dari Indonesia, tetapi juga menjadi pusat perhatian dan investasi masa depan bangsa.